TanyaNers - Mendekati waktu persalinan, ibu hamil terkadang mengalami berbagai tantangan. Salah satunya adalah kontraksi yang menjadi tanda kelahiran sudah dekat. Namun, ada juga kontraksi yang sifatnya semu atau palsu. Lantas, apa saja ciri-ciri kontraksi palsu saat hamil 9 bulan? simak ulasan selengkapnya!
sc: Freepik
Kontraksi palsu terkadang membuat ibu hamil menjadi khawatir. Sebenarnya, hal itu adalah normal. Pada kontraksi palsu, biasanya perut akan mengalami kram di bagian bawah, selain itu rahim juga ikut mengencang. Kemudian, tidak lama otot-otot perut akan kembali rileks seperti semula. Adapun ciri-ciri kontraksi palsu saat hamil 9 bulan pada umumnya yang sering dialami adalah dari intensitas waktunya.
Intensitas kontraksi palsu terkadang tidak menentu. Bisa saja lebih kuat atau berkurang secara perlahan. Kemudian, kontraksi palsu tidak sakit tapi membuat Bunda merasa tidak nyaman. Durasinya pun tidaklah terlalu lama. Namun, perlu diingat jika setiap ibu hamil memiliki ciri kontraksi dan pengalaman kontraksi palsu yang berbeda-beda. Tergantung pada asupan nutrisi dan kebiasaan aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Begini Cara Menghitung Usia Kehamilan Manual dengan Mudah
sc: Freepik
Seperti disinggung pada poin sebelumnya, penyebab kontraksi palsu pada ibu hamil berbeda-beda. Penyebab utamanya bisa dikarenakan otot rahim yang mengencang. Inilah yang membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Selain itu, penyebab kontaksi palsu lainnya antara lain:
Baca juga: Apa Itu Induksi Persalinan dan Metodenya? Ini Penjelasannya!
sc: Healthline
Bagi yang baru pertama kali hamil, mungkin akan kesulitan mana kontraksi asli dan mana kontraksi yang palsu. Untuk mengetahui perbedaan keduanya, bisa dilihat dari tiga faktor yakni kapan terjadinya, lama kontraksi, dan sensasi yang dirasakan oleh ibu hamil.
Kontraksi asli biasanya terjadi pada sat usia kehamilan berada di rentang 37-40 minggu. Apabila kurang dari 37 minggu, kemungkinan terjadi lahir secara prematur. Di sisi lain, kontraksi palsu bisa saja terjadi di trimester ketiga masa kehamilan. Bahkan, di beberapa kasus ada ibu hamil yang merasakannya mulai dari trimester kedua kehamilan. Gejalanya akan muncul ketika malam maupun sore.
Berikutnya adalah dari segi lama kontraksinya. Untuk kontraksi asli akan berlangsung kurang lebih 30-70 detik dan intervalnya tak menentu. Seiring dekat dengan persalinan biasanya akan bertamabah lama. Sedangkan untuk kontraksi palsu memiliki durasi yang berbeda. Mulai dari 30 detik sampai dengan 2 menit, intervalnya pun tidak menentu.
Lalu, dari sensasi yang dirasakan ibu hamil. Kontraksi asli cenderung membuat perut bagian bawah dan meluas ke bagian lainnya. Intensitas kontraksi juga akan meningkat saat ibu hamil bergerak maupun berjalan. Termasuk punggung bagian bawah. Beda halnya dengan kontraksi palsu yang hanya terasa kencang di bagian selangkangan dan perut bawah saja. Kontraksi palsu akan mereda perlahan saat Bunda bergerak.
Baca juga: 5 Cara Agar Bayi Tidak Sungsang untuk Persalinan Normal
sc: Freepik
Walaupun kontraksi palsu cukup mengganggu, namun bukan berarti itu tidak biasa diatasi. Oleh karena itu, Bunda bisa melakukan beberapa cara mudah berikut ini:
Baca juga: Daftar Perlengkapan Ibu Bersalin yang Wajib Diperhatikan
Bagaimana Bunda, sudah tahu bukan ciri-ciri kontraksi palsu saat hamil 9 bulan? Dengan mengetahui beda kontraksi asli dengan yang palsu, tentu akan memudahkan Bunda dalam mempersiapkan kelahiran si kecil nantinya secara optimal.
Selain itu, agar lebih nyaman ikuti juga kelas NeBa dari TanyaNers secara online. Di kelas ini, Bunda bisa bertanya langsung pada ners ahli di bidangnya. Mau tahu informasi lebih lanjut mengenai kelas ini? Mulai dari pendaftaran dan jadwalnya, bisa klik di sini!
Semoga bermanfaat!
*Artikel ini telah ditinjau oleh Ns. Almira Istiqomah, S.Kep
Referensi: