TanyaNers - ASI, atau Air Susu Ibu, adalah cairan ajaib yang tak tergantikan dalam kehidupan bayi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara tegas merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan sebagai langkah optimal untuk menjamin kesehatan dan kelangsungan hidup anak. Namun, faktanya tidak semua orang tua memberikan ASI eksklusif sesuai anjuran kepada bayinya karena berbagai faktor alasan.
Artikel ini akan membahas secara lengkap kebutuhan ASI bayi, tanda-tanda mereka lapar dan kenyang, serta bagaimana mengatasi bila produksi ASI Moms dirasa tidak mencukupi. Selain itu, akan dibahas pula pentingnya ASI eksklusif bagi bayi di bawah 6 bulan, merujuk pada rekomendasi WHO dan data terkini.
Seperti yang diketahui, ASI merupakan sumber nutrisi utama bagi bayi selama enam bulan pertama kehidupannya. Menurut WHO, bayi dianjurkan untuk mendapatkan ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama. Namun, berapa banyak ASI yang seharusnya dikonsumsi oleh bayi dalam sehari?
Sebenarnya kebutuhan ASI bayi tidaklah statis, melainkan dinamis seiring bertambahnya usia. Berikut gambaran umum kebutuhan ASI berdasarkan usia:
Sebagai informasi, bayi yang baru lahir umumnya memerlukan ASI setidaknya delapan hingga dua belas kali sehari. Namun, setiap bayi bisa memiliki pola makan yang berbeda-beda. Penting bagi Moms untuk memberikan ASI sesuai dengan kebutuhan bayi dan tidak membatasi frekuensi menyusui sebelum usia 2 tahun.
Baca juga: 9 Makanan Pelancar ASI Paling Ampuh & Kaya Nutrisi
Mengidentifikasi tanda-tanda lapar pada bayi sangat penting agar dapat memberikan ASI dengan tepat waktu. Beberapa bayi akan memberikan tanda lapar yang berbeda, namun umumnya tanda bayi lapar adalah:
Sebaliknya, ada juga tanda-tanda ketika bayi telah puas atau mendapatkan cukup ASI. Beberapa tanda tersebut meliputi:
Penting untuk diingat bahwa setiap bayi adalah individu yang unik, jadi kebutuhan ASI mereka dapat bervariasi. Orangtua harus memperhatikan tanda-tanda kepuasan dan lapar bayi serta berkonsultasi dengan dokter anak untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan nutrisi yang cukup sesuai dengan usia dan kebutuhan mereka.
Baca juga: 7 Minuman Pelancar ASI Alami yang Aman & Mudah Didapat
Menurut WHO, ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi memberikan banyak manfaat kesehatan, baik bagi bayi maupun ibu. ASI tidak hanya menyediakan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya, tetapi juga melindungi mereka dari berbagai penyakit infeksi. Selain itu, ASI juga memiliki dampak positif jangka panjang terhadap kesehatan bayi, seperti meningkatkan kecerdasan dan mengurangi risiko obesitas serta diabetes di masa mendatang.
WHO secara tegas merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan karena:
Baca juga: Adakah Sufor yang Rasanya Mirip ASI? Simak Penjelasannya!
Terkadang, ibu merasa khawatir bahwa ASI yang dihasilkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. Terlebih lagi bagi Moms yang merasa ASI tidak keluar karena beberapa faktor. Jangan langsung cemas. Produksi ASI dipengaruhi oleh faktor seperti frekuensi dan lama bayi menyusu, pola makan ibu, stres, dan kondisi medis tertentu. Konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi untuk:
Namun, penting untuk diingat bahwa produksi ASI dapat disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI meliputi:
Untuk mengatasi hal tersebut dengan lebih mudah, kini Moms dapat ikut kelas laktasi yang bisa diikuti secara online dari TanyaNers. Dapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan, konsultasi dengan ners ahli dan berpengalaman di bidangnya dengan mudah tanpa harus datang ke tempat hanya di Kelas Laktasi dari TanyaNers!
*Artikel ini telah ditinjau oleh Ns. Almira Istiqomah, S.Kep
Referensi: